Universitas Syiah Kuala Edukasi Remaja Desa Tentang Kesehatan Reproduksi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui SCORA CIMSA FK USK memberikan edukasi seksual kepada 23 remaja laki-laki dan perempuan Desa Meuraxa, Kota Banda Aceh. Edukasi tersebut diberikan oleh Community Development Waken the Visibility by Sexual Learning Rebind (WABI SABI).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya memberdayakan masyarakat, agar dapat memahami informasi tentang kesehatan dan fenomena seksual, serta bagaimana menjaga diri agar tidak mengalami pelecehan seksual.

ADVERTISEMENTS

WABI SABI dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan bertema: The Basis of Sexual and Reproductive Health & Quot. Dengan pemateri, dr. Hilwah Nora dan dimoderatori oleh Imam Maulana selaku member CIMSA FK USK.

ADVERTISEMENTS

Wakil Ketua Panitia WABI SABI, M. Ariq Ersan mengungkapkan, minimnya edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi nyatanya bisa memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu yang sering terjadi karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular, kehamilan di usia muda, kekerasan berbasis gender, dan lainnya.

ADVERTISEMENTS

“CIMSA FK USK hadir membawa kegiatan ini untuk memberdayakan komunitas remaja di Desa Meuraxa agar paham mengenai pentingnya kesehatan reproduksi,” kata M Ariq, Senin (1/8/2022) kemarin.

ADVERTISEMENTS

Pada penyuluhan tersebut, pemateri membahas mengenai pentingnya kesehatan reproduksi secara anatomi maupun fisiologi, permasalahan remaja yang sering terjadi berkenaan dengan Kesehatan reproduksi, hingga tips dalam menjaga dan merawat organ reproduksi.

ADVERTISEMENTS

Rangkaian terakhir dari kegiatan WABI SABI adalah small working group. Di sini, para remaja Desa Meuraxa diberikan tugas untuk menyelesaikan dua skenario yang berkaitan dengan materi yang sudah disampaikan sebelumnya.

ADVERTISEMENTS

Kegiatan ini dimulai dengan membagi para peserta menjadi beberapa tim dan berdiskusi bersama untuk menyelesaikan kasus permasalahan dalam skenario yang telah diberikan oleh panitia. Di akhir small working group, para peserta memberikan feedback positif dengan menyelesaikan soal skenario dengan baik. Dari kegiatan ini, didapatkan peningkatan pengetahuan Remaja Gampong Meuraxa sebesar 80 persen.

Untuk diketahui, CIMSA adalah organisasi yang bersifat nasionalis, independen, non-politik, inklusif, dan non-partisan yang memfasilitasi mahasiswa kedokteran Indonesia yang memiliki kemauan untuk memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan nasional, melalui aktivitas berbasis data dan komunitas.

“Melalui kegiatan ini, SCORA CIMSA FK USK yangberfokus pada bidang kesehatan reproduksi dan seksual serta HIV/AIDS akan melakukan pembinaan selama beberapa periode waktu kepada komunitas masyarakat hingga diharapkan nantinya target sasaran dapat mandiri, khususnya mengenai pemeliharaan kesehatan reproduksi,” kata Chikita Adinda.[]

Exit mobile version