BANDA ACEH – Kantor SAR Kota Padang mencatat jumlah pendaki yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat bertambah menjadi 13 orang.
Berdasarkan data pada Senin (4/12), tercatat pendaki yang menjadi korban tewas ada sebanyak 11 orang. Dengan demikian, ada penambahan dua korban per Selasa (5/12) hari ini.
“Untuk korban total 13 yang meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, Selasa (5/12). Pada Selasa (5/12) sekitar pukul 16.36 (tiba di posko) tim gabungan berhasil mengevakuasi satu korban yang juga mahasiswa PNP, namun sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Korban yang baru dievakuasi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi menggunakan ambulans untuk proses identifikasi.
“Jadi, untuk data sementara sembilan mahasiswa PNP sudah dievakuasi tiga meninggal dunia dan enam orang selamat,” jelas dia. Ia menyebutkan untuk lima mahasiswa lainnya saat ini masih dalam proses pencarian tim gabungan.
Dari lima korban itu satu di antaranya diketahui ikut serta membawa orang tua ke Gunung Marapi. “Orang tua laki-lakinya (mahasiswa yang membawa ibu) tadi pagi menyusul ke atas untuk membantu pencarian,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Sumatra Barat, Abdul Malik mengatakan tiupan abu vulkanik menjadi salah satu faktor penghambat tim gabungan dalam mengevakuasi para korban Gunung Marapi. “Hambatan sudah ada lima kali erupsi hingga pukul 11.00 WIB.
Tadi abu vulkanik juga turun hingga sampai ke kaki bukit dan membuat jarak pandang tim jadi terganggu,” kata Abdul Malik