Senin, 18/11/2024 - 05:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Usaha Dorong Gibran Jadi Presiden Lebih Serius dari yang Dikira Publik

BANDA ACEH – Pegiat media sosial Jhon Sitorus menilai usaha mendorong Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden lebih serius daripada yang dikira publik.Pasalnya Presiden terpilih Prabowo Subianto saja belum dilantik namun buku ‘Gibran The Next President’ penampakannya telah beredar di media sosial dan direncanakan akan diluncurkan pada 14 Juni 2024.

Prabowo bahkan belum dilantik tapi sepertinya usaha untuk mendorong Gibran jadi Presiden lebih serius dari yang kita kira,” ucap Jhon, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (14/6).

Selain itu juga melecehkan martabat Prabowo yang belum dilantik namun wakilnya sudah digembar-gemborkan menjadi presiden selanjutnya, dan menurut Jhon, buku tersebut lebih tepat diluncurkan dua tahun setelah pelantikan.

“Satu sisi, ini melecehkan martabat seorang presiden terpilih. Belom dilantik tetapi sudah seolah-olah melangkahi seorang Prabowo. Akan lebih tepat jika buku ini diluncurkan dua tahun setelah Prabowo dilantik, agar tidak timbul tanya dalam benak publik,” ungkapnya.

Melansir dari Liputan 6, penampakan buku ‘Gibran The Next President’ salah satunya terlihat melalui  akun Twitter atau X @penguinnas pada Rabu, 12 Juni 2024, dan langsung viral.

Buku tersebut rencananya akan diluncurkan di Solo pada Jumat (14/6/2024) dan dihadiri langsung oleh Gibran, yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wapres terpilih.

Penulis buku ‘Gibran The Next President’ adalah Ahmad Bahar dengan penerbit Hikam Pustaka. Dalam sampulnya memuat pernyataan “Aku bukan anak kecil, Aku bukan anak ingusan, Aku adalah Gibran,” yang seolah dilontarkan Gibran.

Dan dalam isi buku dituliskan membahas sosok Gibran yang dianggap sebagai peristiwa budaya, dan disebut tidak bisa dikendalikan atau diatur-atur termasuk oleh Jokowi, yang merupakan ayahnya.


Reaksi & Komentar

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ البقرة [198] Listen
There is no blame upon you for seeking bounty from your Lord [during Hajj]. But when you depart from 'Arafat, remember Allah at al- Mash'ar al-Haram. And remember Him, as He has guided you, for indeed, you were before that among those astray. Al-Baqarah ( The Cow ) [198] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi