BANDA ACEH – Langkah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menginisiasi terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ternyata berhasil memanaskan mesin partai.
Gairah kader di daerah-daerah tampak menggeliat, tercermin dari naiknya elektabilitas partai berlambang matahari itu.
Berdasarkan survei terakhir yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO), PAN mengalami penguatan elektabilitas menjadi 4,9 persen. Berdasarkan survei yang digelar 15 hingga 30 Mei itu, PAN tercatat lebih unggul dari mitra koalisinya PPP, yang hanya mendapatkan tingkat keterpilihan sebesar 2,4 persen.
Sementara itu, Partai Golkar yang sejak awal memang lebih tinggi dari PAN dan PPP masih tetap bertahan di angka 9,7 persen.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyebut bahwa peningkatan elektabilitas ini akan menjadi momentum PAN ke depan. Peningkatan ini adalah imbas dari inisiasi Zulkifli Hasan (Zulhas) membangun Koalisi Indonesia bersatu, karena momentumnya berdekatan.
“Situasi ini seharusnya membuat Zulhas atau PAN lebih percaya diri untuk menentukan tokoh utama di kandidasi Pilpres 2024,” tegasnya kepada wartawan, Minggu (5/6).
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Hatta Rajasa setuju dengan hal itu. Menurutnya, ketum partai harus percaya diri maju sebagai kandidat capres atau cawapres.
Dalam Silaturahmi Akbar Bacaleg PAN se-Indonesia yang digelar di Kantor PAN, Jakarta hari ini, Hatta Rajasa mengajak kader mendorong Zulhas untuk maju ke gelanggang pilpres.
“Dulu saya juga begitu saat memimpin partai. Soal nanti bagaimana, kita berjuang dulu sampai batas maksimal,” ujarnya di hadapan kader.
Zulhas menanggapi santai dorongan itu. Dia ingin agar PAN tetap bekerja keras dan fokus memenangkan Pemilu 2024
“KIB memulai tradisi baru dalam politik Indonesia, menggerakkan politik gagasan. Soal capres-cawapres, belum. Tapi Pak Airlangga layak dicalonkan, Pak Harso layak, tentu Ketum PAN juga bisa,” tutupnya.