BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) siap memberikan sanksi kepada siapapun pelaku perusakan fasilitas kampus. Hal ini berkaitan dengan peristiwa penyerangan oleh sekelompok mahasiswa dari Fakultas Teknik terhadap gedung Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Pertanian pada Kamis dini hari.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor I USK Profesor Agussabti, saat meninjau lokasi gedung Ormawa yang dirusak massa tersebut. Menurutnya, apapun alasannya tindakan penyerangan seperti itu tidak dapat dibenarkan. Apalagi pelakunya adalah mahasiswa yang semestinya turut bertanggung jawab menjaga fasilitas kampus.
Meskipun demikian, keputusan sanksi tersebut baru akan dibahas setelah pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini.
“Tentu kita harus tegas untuk hal-hal seperti ini. Karena bagaimanapun juga perilaku anarkis seperti itu harus ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ungkap Agussabti kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Untuk itulah, dirinya mengatakan pimpinan universitas akan mencermati kembali akar permasalahan ini sebaik mungkin. Sebab sanksi yang diberikan nantinya juga akan diberikan kepada pihak yang turut memicu terjadi permasalahan ini.
“Jadi kita ingin memberikan rasa keadilan kepada semua pihak. Karena tidak mungkin penyerangan ini terjadi begitu saja,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Rektor III USK Profesor Mustanir, mengatakan pemberian sanksi ini merupakan bentuk pembelajaran agar masalah serupa tidak terulang lagi.
Selain itu, dirinya menilai permasalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan seluruh dosen universitas. Sebab menurutnya, tindakan penyerangan yang dilakukan mahasiswa ini merupakan bentuk dari kegagalan dalam transfer nilai.
“Kejadian ini menjadi catatan tersendiri untuk bahan evaluasi bagi kami, agar proses pembinaan di lingkungan kampus ini semakin baik, dan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.
Maka dirinya berharap, kejadian ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak agar berpikir matang sebelum bertindak. Sampai saat ini penyebab kericuhan masih terus didalami oleh pihak-pihak terkait.
Sebelumnya Biro Kemahasiswaan USK sudah berupaya melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini. Di antaranya dengan mengajak kedua belah pihak duduk bersama. Namun upaya mediasi ini belum berhasil dan tanpa diduga terjadi penyerangan seperti ini.
“Maka kita mengharapkan agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi,” ujar Mustanir.[]