Jumat, 15/11/2024 - 17:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

USK dan GIZ Gelar Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut

BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Pusat Riset Pembangunan Pedesaan dan Pertanian Berkelanjutan, bekerja sama dengan GIZ menggelar Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan.

Kegiatan yang diselenggarakan secara daring dan luring ini dibuka oleh Ketua Pusat Pengembangan Hilirasi dan Inovasi USK Prof Sri Haryani, di Multi Purpose Room Fakultas Pertanian USK, Banda Aceh, Kamis (16/2/2023).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Sustainable Use of Peatland and Haze Mitigation in ASEAN (SUPA) yang dilaksanakan GIZ. Dengan tujuan, untuk memperkuat Sekretariat ASEAN dan negara anggota ASEAN untuk mengimplementasikan ASEAN Peatland Management Strategy dan Rencana Aksi Nasional Lahan Gambut. SUPA Komponen 1 ini didanai bersama oleh Republik Federal Jerman dan Uni Eropa.

Ketua Pusat Riset Pembangunan Pedesaan dan Pertanian Berkelanjutan Prof Ahmad Humam Hamid, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan acara yang penting dalam upaya melestarikan lahan gambut.

Untuk itulah, dirinya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan GIZ selaku pelaksana program SUPA yang telah melibatkan USK terhadap upaya-upaya penyelamatan lingkungan ini.

“Jadi ini adalah sebuah kemuliaan. Karena ini adalah upaya luar biasa untuk penyelamatan umat manusia dan nasib bumi secara keseluruhan,” kata Humam Hamid.

Principal Advisor GIZ-SUPA Berthold Haasler mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menemukan metodologi yang tepat terkait upaya pengelolaan lahan gambut di lapangan.

Karena dirinya menilai, lahan gambut sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Ada begitu banyak manfaat dari lahan gambut ini, di antaranya adalah menyimpan karbon serta pemelihara ekosistem, pengendalian banjir serta penyedia sumber daya kayu dan non kayu.

Hanya saja, selama ini ekosistem pada lahan gambut terancam akibat upaya pembangunan yang tak terkendali. Kondisi ini juga menjadi ancaman bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada lahan gambut.

“Maka seminar ini, diharapkan bisa memberi informasi berguna bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan gambut,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Sri Haryani menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama antara USK dengan GIZ-SUPA sehingga seminar nasional ini dapat terlaksana. Dirinya pun berharap, kegiatan ini bisa kian menumbuhkan kepekaan atau wawasan dalam pengelolaan lahan gambut.

Adapun narasumber dalam seminar nasional ini adalah Riza Murti Subekti dari Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Aswansyah Putra, dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh; Kepala Dinas LHK Aceh A. Hanan.

Kemudian Technical Advisor SUPA Barbara Goncalves; Ketua Jurusan Prodi Kehutanan FP USK Prof Ashabul Anhar, dan Learning & Knowledge Management Specialist Kemitraan Indonesia Hasantoha Adnan Syahputra.[]


Reaksi & Komentar

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ البقرة [263] Listen
Kind speech and forgiveness are better than charity followed by injury. And Allah is Free of need and Forbearing. Al-Baqarah ( The Cow ) [263] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi