BANDA ACEH -Munculnya nama artis dan pegiat medsos Nagita Slavina dalam salah satu sosok untuk mendampingi Bobby Nasution maju di Pilgub Sumut 2024 menjadi salah satu kondisi yang sangat memprihatinkan dalam konteks perpolitikan saat ini.
Sebab, usulan nama lebih menggambarkan jika Politik saat ini tidak lagi dalam pandangan realitas sosial, melainkan media sosial.
“Ini memprihatinkan. Poitik kita terjebak dalam algoritma media sosial, tidak dalam realitas sosial,” kata Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Dr Faisal Riza seperti dilansi Kantor Berita Politik RMOLSumut, Jumat (5/7).
Diketahui munculnya nama Nagita Slavina untuk menjadi pendamping Bobby Nasution diusulkan Waki Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya Bobby sangat pantas didampingi sosok Nagita Slavina dengan pertimbangan kebutuhan media sosial.
“Usulan PKB itu menggambarkan struktur pengetahuan politik hari ini lepas dari pembacaan realita politik di akar rumput, bagaimana geliat masyarakat arus bawah. Malah cenderung membawa politik ke arah entertainment bukan sebagai jalan kesadaran publik, pengadaban publik,” ujar Faisal.
Menurut Faisal Riza, mengatakan usulan PKB itu tidak lepas dari kecenderungan para politisi saat ini yang juga ikut terjebak dalam algoritma media sosial. Hal ini karena kenyataan pahit pun bisa dipoles menjadi hal yang manis lewat medsos.
“Makanya politisi lebih cenderung bermain di situ. Dari segi daya jangkau sifatnya borderless, dari segi pendanaan juga lebih efisien, dan yang lebih ironi lagi adalah yang dimobilisasi itu sensasi bukan kesadaran,” pungkasnya