Utang Negara Rp8 Ribu Triliun, Megawati: Mau Dibayar Sama Apa Coba?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritisi utang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini sudah mencapai Rp8.338,43 triliun. Ia mengaku bingung dengan banyaknya utang tersebut, bagaimana pemerintah mampu melunasinya.”Mau dibayar sama apa hayo coba? Rp8.000 triliun lebih. Nah berarti modalnya apa, pokoknya berapa? Bunganya berapa? Ya sudah pikir deh sono yang ahli-ahli ekonomi,” kata Megawati dalam pidatonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

Megawati lantas memamerkan hasil kinerjanya selama menjabat sebagai Presiden RI ke-5. Diakuinya, selama menjabat ia mampu melunasi utang IMF yang sudah ada sejak pemerintahan Soeharto.

ADVERTISEMENTS

“Saya dapat award, karena dari CNBC, ada kalau mau lihat ntar tak foto. Karena, kenapa kok bisa pada waktu itu melunasi utang IMF. Itu susah buanget karena di zaman pak Harto, bayangin. Nah sekarang saya nanya, kalau keadaan kayak gitu, so what? So what? Lo mau ngapain?” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Diketahui, pemerintahan Jokowi tinggal menghitung bulan tapi utangnya semakin menggunung. Per Mei 2024, angkanya mencapai Rp8.358,02 triliun, hanya dalam sebulan naik Rp14,59 triliun.

ADVERTISEMENTS

Sedangkan posisi utang pada April 2024, mencapai Rp8.338,43 triliun, atau naik Rp76,33 triliun dibandingkan utang Maret 2024 senilai Rp8.262,1 triliun. Intinya tiap bulan selalu naik.

ADVERTISEMENTS

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Suminto mengatakan, bertumbuhnya utang pemerintah itu karena APBN 2024 masih defisit 2,29 persen.

ADVERTISEMENTS

“Karena defisit 2,29 persen kan harus dibiayai dari pembiayaan, pembiayaan anggaran. Pembiayaan itu akan ada pembiayaan utang, ada pembiayaan non-utang,” kata Suminto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

ADVERTISEMENTS

Suminto tak menampik bahwa utang pemerintah akan terus bertambah manakala defisit APBN membesar. Mau tak mau, utang akan terus menumpuk seiring defisit anggaran yang terjadi.

“Karena ada utang neto yang positif itu yang akan nambah utang selama satu tahun ya pasti nambah lah, dari Januari sampai Desember pasti nambah,” tegas Suminto.

Exit mobile version