BANDA ACEH – Via Vallen keguguran dan mengalami pendarahan hebat hingga membuatnya nyaris kehilangan nyawa. Pengalaman pahit tersebut diungkap lewat video yang diunggah ke Instagram miliknya baru-baru ini. Via Vallen mengaku tidak menyangka akan mengalami sesuatu yang fatal karena mempertahankan janin tak berkembang di dalam rahimnya.
Meski disarankan untuk dikuret, Via Vallen masih berharap ada keajaiban pada janin yang dikandungnya. Pada 20 Oktober 2022, Via Vallen merasakan sakit di perut usai manggung di Jakarta.
“Akhirnya selesai nyanyi aku langsung ke mobil buat otw ke hotel. Obatnya juga aku minum. 3 menitan pas mau sampai hotel yang tadinya sakitnya cuma 10 detik ini jadi sakit terus nggak hilang-hilang. Sampai aku teriak nangis-nangis saking nggak kuatnya. Suami sudah minta putar balik ke rumah sakit saja. Tapi aku tetap nggak mau karena kalau ke rumah sakit pasti langsung dikuret,” ungkap Via Vallen dalam video, Rabu (26/10).
Via Vallen. (Seno/tabloidbintang.com)
“Aku ikuti kata dokter saja kalau sudah keluar pasti sudah nggak sakit lagi, jadi cukup minum obat saja,” tambah Via Vallen.
Pendarahan hebat terjadi saat Via Vallen sedang lemas didorong oleh suami, ChevraYoladi dengan kursi roda menuju kamarnya.
“Suami sudah khawatir banget sama aku, dia terus-terusan nanyain aku, ‘Lemas atau nggak?’ Karena darah yang keluar banyak banget. Aku bilang nggak apa-apa karena emang ngerasa nggak lemas. Aku masih kesakitan suami maksa kau buat rebahan di kasur saja. Nggak lama terasa ada yang keluar lagi, aku ke bathtub lagi,” beber Via Vallen.
“Sampai akhirnya aku merasa lemas. Aku senderan di bathub terus aku bilang sama suami, ‘Bi aku lemas mulai kliyengan. Aku kayaknya aku mau pingsan.’ Mau pingsan aja aku masih ngasih tahu loh,” kata Vallen.
Tiba-tiba Via Vallen mulai kehilangan kesadaran. Pandangannya kabur dan tak bisa mendengar apa pun. Chevra Yolandi terus meminta dirinya untuk mau dibawa ke dokter. Hingga akhirnya Via Vallen pingsan.
“Suami sudah teriak kepanikan, aku ditelentangkan di lantai kamar mandi dia peluk aku, dia nangis ketakutan, Kata suami, waktu aku pingsan nafas aku tersengal-sengak kayak suara ngorok,” cerita Via Vallen.
Saat pingsan kondisi Via Valleb sangat mengkhawatirkan. Warna kulit Via Vallen menguning dan pucat. Kakinya sedingin es dan akhirnya membuat Chevra tak mau menunggu ambulans atau dokter langsung membawa Via Vallen ke rumah sakit.
“Di situ ternyata tensiku cuma 60, tanganku diinfus dua-duanya, detaku di monitor, kondisiku di situ sudah kayak orang kritis. Biar infusnya sudah sampai dua tensi masih nggak stabil, habis naik sedikit turun lagi. Aku nggak nyangka bisa sefatal ini,” tutur Via Vallen.
Via Vallen. (Seno/tabloidbintang.com)
“Dokter bilang, ‘Kenapa baru dibawa ke RS, sampai tensinya 60? Termasuk telat ini.’ Kata dokter juga kondisiku nggak akan membaik kecuali dikuret untuk menghentikan pendarahan dan sakit di perutnya. Akhirnya suamiku bilang, ‘Ayo Mi kuret aja ya Mi kondisimu lebih penting Mi biar nggak sakit lagi.’ Akhirnya aku mengiyakan suamiku,” Via pun luluh mengikuti saran dokter yang sudah sejak lama diajukan kepada dirinya.
Via Vallen harus transfusi darah sebanyak 4 kantong. Diduga karena banyak kehilangan darah, setelah dikuret.
“Habis itu aku diambil darah lagi HBku cuma 6, akhirnya transfusi darah sebanyak empat kantong. Ini pertama kalinya aku transfusi darah, ternyata lama banget, tangan, kaki, muka bengkak,” ungkapnya.
Pelantun Sayang itu bersyukur masih diberikan keselamatan. Dia berterima kasih pada sang suami, Chevra yang setia mendampinginya.
Sumber: Tabloidbintang