BANDA ACEH – Juru Bicara (Jubir) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo angkat bicara terkait polemik yang menyerang lembaga Bea Cukai.
Yustinus menegaskan bahwa Bea Cukai bukan keranjang sampah yang dapat menampung seluruh masalah.
Kata-kata tersebut pun dia kutip dari Wakil Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra yang menegaskan bahwa MK bukan lah keranjang sampah Politik. “Saya juga ingin mengatakan Bea Cukai itu juga bukan keranjang sampah yang seolah semua hal masalah bisa dilimpahkan ke Bea Cukai begitu saja,” tegas dia, di DHL Express Service Point, Tangerang, Banten, Senin (29/4/2024).
. Apa yang akan dia lakukan? Namun, Prastowo memaklumi ketidaktahuan para warga terkait sejumlah regulasi dan kebijakan Bea dan Cukai. “Perlu terus kita edukasi, maka kita butuh bantuan rekan-rekan untuk terus-menerus mari kita bersama-sama memikul informasi ini ke publik supaya lebih paham,” jelasnya.
Sebagai informasi, belakangan media sosial dihebohkan dengan sejumlah kasus menyangkut Bea Cukai terkait sepatu yang diberi denda besar, robot yang ditahan oleh pihak bea dan cukai, hingga barang hibah untuk siswa tunanetra yang tertahan hingga 16 bulan.
Ketiga kasus yang viral di media sosial itu sudah diselesaikan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Misalnya pada kasus alat bantu SLB tunanetra yang tertahan di Bea Cukai.
Ternyata ada dokumen yang belum selesai diurus sehingga bisa tak sampai ke penerima selama 16 bulan.
Saat ini, baik pihak SLB dan juga Bea Cukai telah menyelesaikan kasus itu dan diupayakan barang hibah untuk SLB tunanetra bisa diberikan kepada penerima