Sabtu, 16/11/2024 - 08:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Waketum MUI: Yang Harus Diusir dari Negeri Ini Bukan Para Pengkritik, tapi Luhut Sendiri

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Anwar Abbas menyayangkan jika benar Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) mengatakan seluruh pengkritik pemerintah seharusnya angkat kaki dari Indonesia.”Itu sangat memprihatinkan dan kita sesalkan, karena selain  bertentangan dengan nilai-nilai dan semangat yang terdapat dalam UUD 1945 yaitu pasal 28E Ayat 3 tetang kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat,” kata Buya Anwar, Jakarta, Sabtu (16/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pandangan dan sikap seperti itu, kata Buya Anwar, menunjukkan pemerintah terkesan menjadi absolut, karena pemimpinnya tidak lagi mau menerima kebenaran yang disampaikan pihak lain. Karena, menurut Luhut, semua yang telah dibuat dan dikerjakan pemerintah, sudah pasti benar.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Jadi, kata dia, pemerintah dan kepemimpinan yang ingin hendak  dikembangkan oleh Luhut bukanlah pemerintahan dan kepemimpinan yang menghormati kedaulatan rakyat tapi adalah kedaulatan penguasa.

Berita Lainnya:
Kasus Penggerebekan Habib Nizar di Magelang Ditutup Damai, Berikut 5 Kesepakatannya
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Bila itu yang terjadi maka berarti luhut sudah menggeser  negeri ini dari negeri yang menjunjung tinggi  demokrasi dan musyawarah menjadi negara otoriter, anti kritik dan anti reformasi,” kata Buya Anwar.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Semestinya, kata dia, Luhut sebagai pemimpin harus tahu bahwa yang namanya pemerintah itu, sejatinya memerlukan kritik. Agar memiliki perspektif sehingga dapat menemukan dan melakukan sesuatu yang lebih baik, dan terbaik bagi negara dan bangsa.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tidak hanya untuk hari ini tapi juga untuk masa depan. Oleh karena itu adalah wajar jika kita sangat keberatan dengan sikap yang disampaikan Luhut tersebut, karena jika sikap dan pandangannya tidak diluruskan maka yang terbentuk adalah pemerintahan yang anti dialog dan anti kritik,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional
Berita Lainnya:
Prabowo Kumpulkan Menteri dan Bos Pertamina, Ekonom Bilang Sudah Saatnya Turunkan Harga BBM

Artinya, menurut Buya Anwar, Luhut sendiri yang menggiring pemerintahan menjadi absolut. Ini sangat bertentangan dengan jiwa, nilai dan semangat negara demokrasi.

“Jika masih perlu ada kata angkat kaki dan kata usir-mengusir maka yang harus angkat kaki dan harus diusir dari negeri ini,  bukannya para pengkritik pemerintah, tapi Luhut sendiri. Tetapi, apakah hal itu baik bagi kepentingan bangsa dan negara kita? Terserah kepada kita semua untuk menjawabnya,” pungkasnya.

Dalam acara Business Matching 2024 di Bali, Kamis (7/3/2024), Luhut meluapkan kekeselannya kepada kaum pengkritik pemerintah, termasuk mantan pejabat era Jokowi.

“Saya berharap kita semua bangga menjadi bangsa Indonesia. Kita kritik bangsa kita, tapi kritik yang membangun. Jangan kritik merasa semuanya jelek. Kalau jelek, pindah saja kau dari Indoneaia,” kata Luhut.  


Reaksi & Komentar

صِبْغَةَ اللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ البقرة [138] Listen
[And say, "Ours is] the religion of Allah. And who is better than Allah in [ordaining] religion? And we are worshippers of Him." Al-Baqarah ( The Cow ) [138] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi