Jumat, 15/11/2024 - 08:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Wakil Dubes Rusia Ketemu Ketua DPRA Saiful Bahri, Ini yang Dibahas

BANDA ACEH – Deputy Chief of Mission Embassy of The Russian Federation in the Republic of Indonesia, Veronika Novoseltseva, bertemu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Saiful Bahri alias Pon Yahya. Pertemuan itu berlansung di Ruang Kerja DPRA, Senin (22/8/2022).

Kedatangan perwakilan Negara Rusia itu untuk membahas beberapa isu penting terkait kerjasama dengan Ketua DPR Aceh. Pertemuan itu juga dihadiri politikus Partai Aceh (PA) Ermiadi, staf Wali Nanggroe dr A Raffiq, dan Kamaruddin Abubakar atau akrab disapa Abu Razak.

Dalam pertemuan tersebut, Veronika menyampaikan rasa takjubnya dengan kondisi alam Aceh, yang memiliki hutan, pegunungan, laut dan danau yang indah. Veronika dalam kesempatan itu juga menyebutkan banyak hal yang ingin disampaikan dalam pertemuan itu, antara lain turut mengundang putra-putri di Aceh agar memanfaatkan peluang beasiswa yang disediakan untuk Indonesia.

“Ada 261 beasiswa yang diberikan Rusia untuk Indonesia, dan kami mengundang pemuda pemudi Aceh untuk mengambil progran beasiswa dari Rusia,” ungkap Veronika.

Dia juga berharap Aceh dapat memanfaatkan program pertukaran pelajar yang disepakati antara Rusia dengan Indonesia. Di sisi lain, Veronika mengatakan saat ini Rusia juga sedang fokus dalam hal penyelamatan satwa liar yang mulai langka di dunia, seperti harimau. Dia menyebutkan, sama halnya seperti Aceh, Rusia juga memiliki harimau langka yang nyaris punah yang ada di Amur.

Namun setelah adanya perhatian khusus dari Presiden Vladimir Putin, populasi harimau Amur akhirnya berhasil ditingkatkan. Kondisi ini menurut Veronika, sama seperti yang sedang dihadapi Aceh dengan menurunnya populasi harimau sumatera, gajah sumatera, badak sumatera dan juga orangutan. Dia berharap Russia bersama Aceh dapat berkerjasama dalam isu terhadap perlindungan satwa liar ini karena memiliki kesamaan.

Veronika juga memaparkan adanya wilayah-wilayah tertentu di Russia yang memiliki penduduk mayoritas Muslim, seperti Tatarstan dan juga Chechnya. Menurutnya sebanyak 90 persen penduduk di dua negara federal Rusia itu beragama Islam seperti di Aceh. Dengan adanya kesamaan itu, dia berharap Aceh dapat melakukan kerjasama dengan Rusia.

Veronika juga melihat hal yang berbeda antara pemberitaan di media massa dengan kondisi sebenarnya di Aceh. Dia melihat Aceh sangat toleran dengan pihak luar meskipun mayoritas berpenduduk Muslim.

“Apa yang saya lihat di sini sedikit berbeda, terutama dengan apa yang saya baca di dunia barat. Di Aceh sangat toleran, banyak masjid, saya akan memberikan informasi kepada turis-turis Rusia untuk datang ke Aceh dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kehidupan di Aceh. Saya akan menyampaikan hal ini supaya mereka dapat melihat langsung ke Aceh,” tuturnya.

Sebagai salah satu negara adikuasa di dunia, Rusia juga sangat terbuka untuk bekerjasama dengan semua pihak termasuk dengan Indonesia dan juga Aceh. Apalagi menurut Veronika, Rusia sejak dulu memiliki hubungan baik dengan Aceh.

“Dulu kapal-kapal dari Rusia sering lewat dari perairan Selat Malaka,” kisah Veronika.

Hubungan antara Rusia dengan Aceh bahkan dapat dibuktikan dengan keberadaan satu makam pelaut negeri Putin itu di Sabang. Makam perwira angkatan laut Rusia itu hingga kini bahkan dirawat dengan baik.

Rusia juga menaruh perhatian besar dengan peristiwa tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Negara itu bahkan turut mengirimkan alat-alat medis dan juga tim kesehatan untuk membantu merawat korban gempa tsunami di Aceh. Dalam musibah tsunami tersebut, Rusia juga turut mengirimkan 200 ribu gandum serta bantuan lainnya untuk Aceh.

“Alat-alat medis itu bahkan ditinggal untuk Aceh, hanya pekerjanya yang kembali ke Rusia,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRA Saiful Bahri, menyambut baik atas kunjungan pihak kedutaan besar Rusia ke daerah tersebut. Dia berharap Aceh dapat memanfaatkan peluang-peluang kerjasama yang dibuka Rusia seperti pertukaran pelajar dan hal lainnya.

“Kita sangat mengapresiasi kunjungan ini, kita harap dapat memanfaatkan peluang kerja sama dengan Rusia nantinya,” kata Saiful Bahri.

1 2

Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi