Jumat, 15/11/2024 - 16:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Wakil Ketua DPRA Safaruddin: Saatnya Pj Gubernur Aceh Dievaluasi

BANDA ACEH – Sorotan terhadap kinerja Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki terus disuarakan oleh berbagai kalangan di Aceh. Marzuki dinilai belum mampu memperbaiki kondisi Aceh ditingkat nasional sehingga perlu dievaluasi.

Kali ini sorotan disampaikan oleh Wakil Ketua DPRA dari Fraksi Gerindra, Safaruddin yang menyahuti pernyataan politik Ketua DPD Partai Gerindra Aceh Fadhlullah atau akrab disapa Dek Fad beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Dek Fad menyatakan suatu saat nanti Gerindra akan menarik dukungan terhadap Achmad Marzuki selaku Pj Gubernur Aceh karena dinilai gagal memberi manfaat untuk kebaikan Aceh.

Safaruddin mengaku ada beberapa alasan pihaknya memberi rapor merah kepada Marzuki sehingga perlu dievaluasi. Diantaranya, Marzuki belum mampu merealisasi komitmennya dengan DPRA untuk menjawab tantangan Aceh.

“Salah satu hal yang utama adalah semangat untuk mencari solusi terhadap turunnya penerimaan dana otsus Aceh yang kini hanya tinggal 1 persen,” kata politisi asal Aceh Barat Daya (Abdya) ini, Kamis (9/2/2023).

Menurut Safaruddin, sebelumnya Marzuki menyatakan di beberapa kesempatan akan melobi pemerintah pusat baik kepada presiden dan jajaran kementerian di bawahnya untuk membawa pulang anggaran untuk menopang dana Otsus.

“Tapi sampai hari ini belum ada realisasi apapun terhadap hal tersebut. Yang ada durasi pertemuan dengan presiden dan beberapa menteri yang selalu terlihat sebagai bentuk formalitas belaka,” ucap dia.

Selain itu, sambung Safaruddin, Pj Gubernur Aceh juga terkesan kurang memahami skema pembangunan Aceh sesuai tantangan hari ini. Yakni bagaimna menekan angka kemiskinan, pendidikan dan kesehatan yang masih di bawah rata-rata nasional.

“Terkesan dalam proses pembahasan dengan DPRA pihak pemerintah hanya mengejar realisasi anggaran untuk ditekan bukan kemanfaatannya,” ujar Safaruddin.

Sorotan lain yang disampaikan Safaruddin soal iklim investasi di Aceh. Janji menghadirkan banyak investor ke Aceh juga selalu disampaikan, namun sejauh ini belum ada yang terlihat arah kemajuan pembicaraan itu.

“Namun kita hanya mendengar selentingan isu di ruang-ruang publik, beliau ada mengeluarkan izin tambang. Nah ini nanti ada pansus DPRA akan mengkaji kebenaran hal tersebut,” sebutnya.

Belum lagi dengan sikap reaktif Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh Muhammad MTA yang terkesan anti kritik saat Gerindra menyorot kinerja Pj Gubernur Aceh.

“Jawaban sekelas Jubir Pemerintah Aceh terkesan anti kritik dan menyerang balik kami Gerindra. Keberadaan jubir ini perlu diterangkan ke publik dan apa kapasitasnya di Pemerintah Aceh dan menikmati fasilitas apa? Jika atas nama jubir itu jelas bertentangan karena Pemerintah Aceh memiliki humas, jadi kapasitasnya patut dipertanyakan,” imbuhnya.

Dengan banyaknya persoalaan yang muncul ke publik, menurut Safaruddin, sepertinya sudah saatnya keberadaan Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur untuk dievaluasi.

“Saya memastikan Gerindra akan mendapatkan dukungan dari fraksi-fraksi lain terhadap sikap ini. Ditunggu saja,” kata Safaruddin.[]


Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi