BANDA ACEH – Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J. Mahesa menganggap tidak ada perang bintang di tubuh Polri, sebagaimana yang belakangan diisukan.
Desmon justru melihat kepada rusaknya sistem di instansi tersebut.
“Perang bintang itu menurut saya tidak ada, cuma sistem ini rusak,” kata Desmond di Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Desmond kemudian menyoroti pertemuan mantan-mantan kapolri dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu. Ia mempertanyakan ketidakhadiran dua mantan kapolri.
“Kalau kita baca, kenapa para kapolri, para mantan kapolri tidak ada yang, tidak ngajak dua mantan kapolri lain? Berarti kan sudah jelas dong, dua (mantan) kapolri yang tidak ikut itu adalah sumber masalahnya,” kata Desmond.
Tidak sampai di situ, Desmond kemudian menelusiri lagi jejak Irjen Ferdy Sambo yang merupakan mantan Ketua Satgassus Polri. Satgassus yang dibentuk pada era kapolri sebelumnya, kini sudah dibubarkan.
Adapun yang disorot Desmond ialah kapolri-kapolri yang berperan dalam pembentukan dan mempertahankan keberadaan Satgassus. Mantan kapolri yang dimaksud, yakni Tito Karnavian dan Idham Azis.
“Kalau kita telusuri Sambo, Sambo itu Satgassus. Siapa yang bikin satgassus? Ya Tito ya Idham,” kata Desmond.
“Kerusakan apa yang terjadi hari ini disebabkan karena dua kapolri yang nggak bagus itu, gitu loh. Yang mantan-mantan kapolri nggak mau ngajak mereka,” sambung Desmond.
Isu Perang Bintang di Polri
Isu perang bintang di Polri sempat dilontarkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Dia menyebut para jenderal di Polri kekinian tengah saling buka boroknya.
Hal ini disampaikan Mahfud merespons munculnya sosok Ismail Bolong yang mengklaim ditekan eks Karopaminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan untuk membuat video pengakuan menjadi pengepul batu bara ilegal dan menyetorkan uang sebesar Rp6 miliar ke Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.
“Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu,” kata Mahfud kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).
Mahfud pun menilai kondisi tersebut mesti cepat diselesaikan.
“Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya,” kata dia.