BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al Haythar, mengaku suatu kehormatan besar bagi dirinya, dan masyarakat Aceh secara menyeluruh atas kunjungan Wakil Dubes Federasi Rusia Veronika Novoseltseva ke Serambi Mekah. Wali juga menyambut baik ajakan kerjasama terkait konservasi harimau dan satwa liar dilindungi lainnya kedua negara ini.
“Kami baru bertemu, tapi seperti sudah lama berkenal, ini suatu kesan yang luar biasa,” kata Wali Nanggroe usai pertemuan di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Aceh Besar, Senin (22/8/2022).
Kepada Veronika, Wali Nanggroe menyampaikan bahwa masyarakat Aceh sudah lama menaruh perhatian terhadap Rusia. Sebagai sebuah negara maju, Wali Nanggroe berharap akan segera terbangun suatu kerjasama di berbagai bidang antara Aceh dengan Rusia.
Di Asia tenggara, Aceh termasuk wilayah yang memiliki banyak satwa harimau, tetapi dalam keadaan yang cukup mengkhawatirkan. Jika tidak dilakukan konservasi dengan baik, bukan tidak mungkin keberadaan Harimau Sumatera di Aceh akan punah.
“Dalam hal ini kita punya kesamaan antara Aceh dan Rusia,” kata Wali Nanggroe.
Selain negara maju, masyarakat Rusia juga banyak yang melakukan perjalanan wisata ke berbagai negara. Wali Nanggroe sangat berharap agar wisatawan dari Rusia dapat berkunjung ke Aceh yang dikenal memiliki banyak pantai-pantai yang indah, dan hutan tropical yang bagus. Ia juga berharap terbangun hubungan yang baik antara orang Rusia dan orang Aceh.
Wali Nanggroe juga bercerita, Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki kesan tersendiri bagi dirinya. Kisah itu terjadi pada tahun 1981, saat dirinya masih menjabat sebagai Perdana Menteri Geraka Aceh Merdeka (GAM).
“Saya dipanggil oleh Presiden kita waktu itu, almarhum Tgk. Hasan Muhammad di Tiro untuk menghadap ke Stockhom, Swedia,” kata Wali Nanggroe.
Dalam perjalanan ke Swedia, dirinya transit sejenak di Bandara Moskow. “Rusia adalah tempat pertama kali saya menjejakkan kaki di Benua Eropa,” sebut Wali Nanggroe.
Menanggapi cerita Wali Nanggroe, Veronika langsung mengatakan, mengundang Wali Nanggroe untuk menjejakkan kaki untuk kali kedua di Rusia.
Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe juga menyampaikan terimakasih kepada Federasi Rusia yang turut membantu Aceh saat musibah tsunami tahun 2004 silam.
“Kedatangan ini, saya harapkan hubungan Aceh dengan rusia akan terus berkembang,” ujar Wali Nanggroe.[]