Selasa, 19/11/2024 - 07:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Warga Wadas Demo Ganjar Tolak Penambangan: Mau Nyapres? Urus Wadas Tak Becus Apalagi Negara

BANDA ACEH – Sejumlah warga Desa Wadas melakukan unjuk rasa di kantor Pemprov dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (6/6/2022), untuk kembali menentang penambangan andesit di desa itu untuk material Bendungan, Bener, Purworejo.

Aksi unjuk rasa itu sempat dijaga aparat dan halaman kantor pemprov yang dibentangi kawat berduri. Namun para warga dan demonstran tetap bertahan termasuk dengan membentangkan spanduk protes.

Spanduk itu antara lain berbunyi, “Batalkan Tambang Wadas”, “Stop Kekerasan terhadap Warga Wadas”, hingga “Ganjar mau nyapres? Ngurus Wadas aja nda becus apalagi negara”.

Dhanil Al-Ghifary, Kadiv Advokasi LBH Yogyakarta, yang mendampingi aksi itu menjelaskan warga Wadas berkeyakinan bahwa rencana pertambangan di Desa Wadas adalah tindakan cacat hukum.

“Dalih atas nama pembangunan untuk kepentingan umum tidak bisa dibenarkan,” ujarnya.

Hal ini dijelaskan dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Demi Kepentingan Umum.

“Tidak ada satu klausul pun yang menyebutkan bahwa pertambangan dapat dikualifikasikan sebagai pembangunan untuk kepentingan umum,” ujarnya.

Karena itu, dalam aksi ini, warga Wadas menuntut 10 hal.

“Pertama, hentikan rencana pertambangan di Desa Wadas. Hentikan kriminalisasi, intimidasi, dan represifitas yang dilakukan oleh aparat negara, dan cabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) Pertambangan di Desa Wadas,” ujarnya.

Selain itu, ada pula tuntutan penghentian segala bentuk kerusakan dan eksploitasi sumber daya alam dan segala bentuk teror psikologis pelemahan perjuangan warga dalam mempertahankan tanah.

“Hentikan pula manipulasi hukum yang membodohkan warga Wadas pembangunan kita saat ini sangat bergantung pada eksploitasi sumber daya alam,” ujarnya.

Menurut Dhanil, perjuangan warga Wadas tidak pernah surut. Semangat perjuangan mereka juga tidak berubah menjaga kelestarian lingkungan.

“Nilai-nilai itu kembali mereka cerminkan dengan membawa kendi dalam aksi menyambut Hari Lingkungan Hidup sedunia kali ini,” katanya.


Reaksi & Komentar

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَانظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ البقرة [259] Listen
Or [consider such an example] as the one who passed by a township which had fallen into ruin. He said, "How will Allah bring this to life after its death?" So Allah caused him to die for a hundred years; then He revived him. He said, "How long have you remained?" The man said, "I have remained a day or part of a day." He said, "Rather, you have remained one hundred years. Look at your food and your drink; it has not changed with time. And look at your donkey; and We will make you a sign for the people. And look at the bones [of this donkey] - how We raise them and then We cover them with flesh." And when it became clear to him, he said, "I know that Allah is over all things competent." Al-Baqarah ( The Cow ) [259] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi