Sabtu, 16/11/2024 - 11:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Warna Istana Garuda IKN Dianggap Mistis, Desainer: Banyak Orang Terbiasa Melihat…

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Desainer atau perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) Nyoman Nuarta, memberikan penjelasan mengenai warna bangunan ikon tersebut, yang selama ini dianggap gelap dan beraura mistis. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Nyoman, yang dihubungi ANTARA, di Jakarta, Sabtu (10/8), mengungkapkan bahwa warna kuningan di bagian muka Istana Garuda akan mengalami perubahan seiring waktu. Warna tersebut akan secara perlahan berubah menjadi hijau kebiruan karena proses alami yang disebut Patina. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska,” kata Nyoman. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ia mengatakan bahwa hal itu serupa dengan proses perubahan warna yang terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang juga merupakan karyanya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

 Selain itu, struktur bilah pada Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Namun, seiring berjalannya waktu dan terpapar cuaca, warnanya akan berubah menjadi lebih gelap dalam kurun waktu satu hingga dua tahun. “Struktur bilahnya pertama berwarna kemerahan, tapi setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap,” katanya pula. 

Berita Lainnya:
Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

 Dia mencontohkan, misalnya jembatan-jembatan di Amerika Serikat terutama yang di New York. 

Seringkali memiliki warna yang serupa dengan yang digunakan terhadap warna Istana Garuda IKN dan di Patung GWK Bali. 

Rangka di belakang bilah tersebut dibuat dari material perforated, yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. 

Nyoman menegaskan bahwa material ini memiliki daya tahan hingga ratusan tahun. Nyoman juga menjelaskan bahwa pilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. 

Ia menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah. “Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda,” kata Nyoman. 

Ia juga menambahkan bahwa rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan cantik, menggunakan baja yang dibeli dari Krakatau Steel. 

Seluruh rangka dibuat khusus, bukan produk yang dibeli di pasaran. “Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus,” ujarnya pula. 

Berita Lainnya:
Detik-detik Pemuda Pinrang Lompat ke Bendungan Benteng Lalu Hilang Ditelan Arus yang Deras

Nyoman juga menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 

Ia memastikan bahwa semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN, sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal. “Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembuatan Istana Garuda.

 Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti,” kata Nyoman menegaskan. 

Dengan segala perhatian terhadap detail dan pemilihan material yang tahan lama, Nyoman berharap Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan dan makna yang mendalam sebagai simbol nasional. 

Selain itu, dia mengungkapkan dirinya memilih representasi Garuda sebagai bentuk bangunan agar tidak ada kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia. 

Pasalnya Indonesia memiliki kurang lebih 1.300 suku. Sementara itu, terkait bentuk Garuda yang nampak memeluk, dia menjelaskan bahwa hal itu mengandung filosofi untuk melindungi bangsa Indonesia


Reaksi & Komentar

أَوَكُلَّمَا عَاهَدُوا عَهْدًا نَّبَذَهُ فَرِيقٌ مِّنْهُم ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ البقرة [100] Listen
Is it not [true] that every time they took a covenant a party of them threw it away? But, [in fact], most of them do not believe. Al-Baqarah ( The Cow ) [100] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi