Sabtu, 16/11/2024 - 23:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Wasekjen MUI kobarkan ‘Jihad’ boikot produk terafiliasi Israel

BANDA ACEH – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. Ikhsan Abdullah, menyatakan boikot produk-produk terafiliasi Israel adalah jihad untuk membantu Palestina dan sekaligus mengangkat produk buatan dalam negeri.Gerakan boikot tersebut juga bisa dipandang sebagai balas budi bangsa Indonesia terhadap Palestina yang termasuk paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

“Boikot adalah jihad kita untuk meningkatkan produk nasional ke permukaan,” kata Ikhsan saat jadi pembicara dalam Webinar bertema “Gerakan Boikot Global, Strategi Melawan Penjajah Zionis Israel”, yang diselenggarakan Aqsa Working Group (AWG), Senin 27 Mei 2024.

“Dari beberapa kota besar yang kami survei, masyarakat telah beralih dari produk-produk multinasional pro Israel, berupa produk makanan, minuman dan kosmetika, ke produk nasional. Ternyata produk nasional sudah siap,” katanya menambahkan.

Dalam Webinar ini, AWG menghadirkan lima pembicara dalam dan luar negeri yaitu, Pembina AWG Agus Sudarmadji, Ketua BDS Indonesia Muhammad Syauqi Hafiz, serta Aktivis Gerakan Boikot Global dari Yaman dan Yordania: Hani Yahya dan Sharine Nafie.

Menurut Ikhsan, semua pihak perlu bekerjasama untuk menyegarkan ingatan masyarakat Indonesia yang berutang budi kepada bangsa Palestina, lantaran Palestina masih dijajah Israel dan mengalami genosida.

Boikot bisa dilihat sebagai balas budi Indonesia untuk melawan Israel dan perusahaan multinasional yang menyokong invasi Israel ke Palestina.

“Ini satu-satunya yang bisa kita lakukan. Karena kita tidak bisa mengirim tentara atau mengirim senjata, tentu yang bisa kita lakukan adalah dengan boikot,” katanya.

Ada tiga hal penting yang menurutnya harus dilakukan untuk terus menggelorakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel.

Baca Juga:

Sosok Bobby Saputra yang mengaku anak pemilik Plaza Indonesia dan keponakan dari 9 naga

 

Pertama, boikot adalah perintah ulama, tepatnya perintah MUI kepada semua umat Islam sejalan lewat Fatwa MUI No 83 tahun 2023, tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina dan menghindari semua produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel.

Kedua, panduan daftar boikot nasional. Meski MUI tidak berwenang mempublikasikan daftar boikot ini, tetapi pihak-pihak lain yang terkait bisa membuat daftar boikot sebagai panduan umat Islam untuk tak membeli produk terafiliasi Israel.

Ia mencontohkan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) yang sudah mengeluarkan daftar boikot produk terafiliasi Israel.

“Dengan demikian, umat tidak menjadi ragu mana yang harus diboikot dan mana yang tidak harus diboikot,” katanya.

Ketiga, respons terhadap adanya upaya serangan balik dari produk terafiliasi Israel.

Respons tepat harus dilakukan, sebab para pengusaha produk multinasional ini mulai aktif mendekat ke ulama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan juga MUI, dengan mengklaim bahwa produk mereka tidak terafiliasi Israel.

“Mereka sulit untuk mengatakan tidak terafiliasi,” kata KH Ikhsan Abdullah.

“Sebab nyatanya, dan kita bisa pelajari sendiri, mereka menyediakan berbagai kebutuhan tentara zionis untuk menginvasi dan melakukan genosida terhadap bangsa Palestina.”

Salah satu respons tegas telah ditunjukkan oleh Baznas yang menyatakan tidak akan lagi menerima donasi dari produk-produk terafiliasi Israel.

Tak lupa, ia juga menyinggung pencatutan nama Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama (NU) di Australia dan New Zealand, Prof. Dr. Nadirsyah Hosen.

Namanya dicatut, padahal sama sekali tidak diwawancarai dalam pemberitaan konten berbayar dari Danone Indonesia, yang memberi kesan bahwa dia tidak mendukung boikot atas produk Israel dan semua yang terafiliasi.

“Padahal, ketika kami menanyakan kepada beliau, beliau mengatakan tidak pernah menyatakan itu,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Gerakan Masyarakat Indonesia untuk Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Israel di Indonesia, Muhammad Syauki Hafiz, menyatakan bahwa boikot yang dilakukan harus ditujukan untuk menyakiti Israel.

1 2

Reaksi & Komentar

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِن رِّجَالِكُمْ ۖ فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِن تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ البقرة [282] Listen
O you who have believed, when you contract a debt for a specified term, write it down. And let a scribe write [it] between you in justice. Let no scribe refuse to write as Allah has taught him. So let him write and let the one who has the obligation dictate. And let him fear Allah, his Lord, and not leave anything out of it. But if the one who has the obligation is of limited understanding or weak or unable to dictate himself, then let his guardian dictate in justice. And bring to witness two witnesses from among your men. And if there are not two men [available], then a man and two women from those whom you accept as witnesses - so that if one of the women errs, then the other can remind her. And let not the witnesses refuse when they are called upon. And do not be [too] weary to write it, whether it is small or large, for its [specified] term. That is more just in the sight of Allah and stronger as evidence and more likely to prevent doubt between you, except when it is an immediate transaction which you conduct among yourselves. For [then] there is no blame upon you if you do not write it. And take witnesses when you conclude a contract. Let no scribe be harmed or any witness. For if you do so, indeed, it is [grave] disobedience in you. And fear Allah. And Allah teaches you. And Allah is Knowing of all things. Al-Baqarah ( The Cow ) [282] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi