BANDA ACEH – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengumpulkan lebih dari 300 arsip. Salah satunya sejumlah surat cinta Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno kepada istrinya Ratna Sari Dewi di Tokyo, Jepang, yang berisi fakta baru soal G30S/PKI.
”(Arsip) sudah di Indonesia tapi aslinya masih di sana (Jepang). Nanti pelan-pelan kami akan bawa juga aslinya,” kata Kepala ANRI Imam Gunarto seperti dilansir dari Antara di Denpasar, Bali, Jumat (17/11).
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang menyusun sebagian arsip yang sudah dibawa ke Tanah Air dari kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo pada minggu lalu. Arsip tersebut tergolong baru dibuka yang selama ini disimpan rapi oleh istri keenam Sang Proklamator RI Soekarno.
ANRI, lanjut dia, sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, untuk memantau dan melanjutkan arsip bersejarah itu.
”Selama ini kan disimpan terus oleh Ibu Dewi, belum dibuka (publik) dan itu ada 300 lebih arsip di sana (kediaman Ratna Sari Dewi di Tokyo),” papar Imam Gunarto.
Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam kesempatan yang sama mengungkapkan surat cinta Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi itu tertanggal 1-10 Oktober 1965. Ada sejarah baru belum diungkapkan kepada publik yang tertulis melalui surat cinta Bung Karno yang dikirimkan kepada Ratna Sari Dewi.
”Dari curahan hati paling dalam Bung Karno. Bung Karno merasa tidak tahu sama sekali dengan peristiwa G30S/PKI. Itu dari kami baca suratnya, ini fresh ini,” terang Abdulah Azwar Anas.
Dia mengungkapkan surat itu merupakan terbaru yang dikumpulkan ANRI dan baru ditemukan dari Tokyo.
”Dalam surat itu, tidak boleh dipegang, hanya boleh dibaca, salah satunya dari hati paling dalam Bung Karno menyatakan tidak tahu menahu tentang G30S/PKI, saya tidak tahu tiba-tiba diajak ke sekitar Lubang Buaya terus digeser ke mana. Seolah-olah memberi kesan beliau terlibat,” kata Abdulah Azwar Anas mengutip petikan isi surat Bung Karno kepada Ratna Sari Dewi.