MEDAN – Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) bersama Pemko dan DPRD Kota Medan menyuarakan komitmen upaya kolaborasi penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kota Medan.
Komitmen dan kolaborasi para pihak tersebut merupakan upaya bersama untuk sama-sama mewujudkan Indonesia bebas Tuberkulosis 2023.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Pocut Fatimah Putri, menyambut baik upaya kolaborasi dan komitmen bersama dalam penanggulangan TBC di Kota Medan. Ia berharap dengan dukungan dari multipihak, eliminasi TBC akan segera terwujud.
Ia mengatakan, peran komunitas dan media untuk menyampaikan informasi TBC secara lengkap sehingga masyarakat dapat memahami standar pelayanan kesehatan tuberkulosis.
“Sehingga masyarakat paham bagaimana dan tindakan apa yang akan dilakukan mereka untuk melakukan pemeriksaan. Adanya komunitas seperti YMMA Kota Medan dan peran media sangat diharapkan untuk penyampaian informasi ini,” kata Pocut dalam konferensi pers di Hotel Madani, Medan, Jumat (3/2/2023).
Pocut menyampaikan, adanya dukungan legislatif maka akan terealisasi peraturan daerah sehingga lebih banyak lagi pihak yang dapat turut serta melakukan penanggulangan TBC.
Ia menjelaskan, dengan lahirnya Perda melalui dukungan legislatif, akan lebih banyak lagi dukungan dari berbagai pihak. Dimana pihaknya bakal membentuk satuan kerja kecamatan untuk mendorong warganya melakukan pemeriksaan dan deteksi dini.
“Kalau positif, kita akan melakukan pendampingan melalui kader. Kemudian keluarga dan lingkungan sekitar juga kita lakukan penyuluhan dan bila perlu adanya skrining,” katanya.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Kota Medan, Edi Syahputra. Menurutnya, penyakit TBC merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya namun dapat disembuhkan.
“Hari ini TBC masih menjadi penyakit menular yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) besar untuk kita,” ucap Edi.
Ia mengimbau Dinas Kesehatan dan seluruh layanan kesehatan di Kota Medan agar serius dalam penanggulangan penyakit TBC ini.
“Selaku anggota DPRD, kami berkomitmen untuk memperjuangkan anggaran untuk penanggulangan TBC di Kota Medan seperti peraturan daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, staf program YMMA Kota Medan Muhammad Irsyad, menyebutkan bahwa saat ini YMMA berada di seluruh puskesmas di Kota Medan untuk mendukung pemerintah dalam mengeliminasi TBC di Kota Medan.
“YMMA Kota Medan sebagai salah satu mitra pemerintah terus melakukan upaya untuk mengeliminasi TBC di Kota Medan. Kita punya 150 kader yang bertugas di 41 puskesmas di mana mereka melakukan pelacakan, pendampingan, dan penyuluhan terkait tuberkulosis,” ucap Irsyad.
Ia menambahkan, Indonesia selalu termasuk dalam daftar tiga negara dengan beban TBC terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir dan tahun 2022 menduduki peringkat ke dua. Saat ini Kota Medan menargetkan 14 ribu orang dapat diobati dan mendapatkan pelayanan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri USAID TB Private Sector Kota Medan Junida Sinulingga, Kasi P2P Dinkes Kota Medan Edy Yusuf, Wasor Dinkes Kota Medan, Dokter TB Rumah Sakit Mitra Medika Tanjung Mulia, dan staf YMMA Kota Medan.[]