Jumat, 15/11/2024 - 14:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Zainal Bintang: Kader Muda Jangan Biarkan Golkar Dibajak Kekuatan Gelap

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Akhir-akhir ini Partai Golkar makin sering diperbincangkan. Sebagai partai politik (parpol) lama yang mempunyai kader, struktur, dan infrastruktur yang relatif bagus dan stabil, Golkar tidak pernah sepi pemberitaan. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Termasuk perebutan kekuasaan di internal dan intrik dari luar halaman.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Terkait dengan situasi tersebut, tokoh senior Golkar, Zainal Bintang mengatakan, saat ini Golkar kelihatannya sukses melakukan pengkaderan yang tertata dan rapih.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut catatan Bintang yang berkpirah di Golkar kurang lebih 50 tahun (sejak 1972), ada sejumlah nama sebagai “bintang” muda yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk merawat dan mempertahankan jatidiri Golkar ke depan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Di jajaran eksekutif, selain Airlangga Hartarto yang sekarang Ketua Umum, ada nama lain seperti Agus Gumiwang Kartasasmita (Menperin), Zainuddin Amali (Menpora), Jerry Sambuaga (Wakil Menteri Perdagangan).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Di Senayan, ada Bambang Soesatyo (Ketua MPR), Ahmad Dolli Kurnia (Ketua Komisi II), Meutya Hafid (Ketua Komisi I) DPR), Ace Hasan Sazali (Waka Komisi VIII), dan Adies Kadir (Waka Komisi III), untuk menyebut beberapa nama. Termasuk Dave Laksono (anggota Komisi I) sebagai “kembang” yang sedang mekar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Nama-nama yang sekarang ada di eksekutif dan legislatif itu sekadar sebagai contoh untuk menyebut beberapa nama. Semua kader muda Golkar tersebut belakangan ini terlihat menonjol. Kiprah mereka dalam penugasan cukup membanggakan,” ujar Bintang kepada awak media, Sabtu (4/6).

Berita Lainnya:
DPR Minta Kementerian PPMI Sikat Mafia Pekerja Migran

Gonjang-ganjing yang menerpa Golkar akhir-akhir ini, termasuk isu Munaslub, harus diantisipasi kader Golkar di seluruh Indonesia, kata Bintang yang dikenal sebagai Ketua Kordinator “Eksponen Ormas Tri Karya Golkar”.

Wadah tersebut didirikannya bersama almarhum Mayjen (purn) Jenderal Suhardiman dan almarhum Fahmi Idris di Makassar pada 2002, dan masih berkiprah dari waktu ke waktu sampai hari ini.

Fungsinya sebagai “moral force”. Memantau kinerja pengurus Partai Golkar supaya tetap konsisten menegakkan prinsip “PDLT” (Prestasi, Dediaksi, Loyalitas, dan Tidak Tercela).

Maraknya isu upaya kelompok “non-Golkar” dari luar yang ingin “mengkooptasi” parpol berlambang Beringin rindang itu, membuat Bintang memandang perlu mengingatkan kepada kader-kader muda supaya mawas diri.

“Jangan biarkan Golkar dicaplok orang luar untuk kepentingan tertentu,” ujar kader teras Ormas MKGR, salah satu pendiri Golkar bersama Soksi dan Kosgoro (1964).

Indikasi adanya upaya pencaplokan itu, sambung Bintang, didorong oleh meningginya dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Sebagaimana diungkapkan Dahlan Iskan (DI) dalam artikelnya dalam Koran “Disway” yang berjudul “Munaslub Kendaraan” (2 Juni 2022).

Dalam tulisannya itu DI mengatakan, “Itulah yang kini banyak dibincangkan. Sampai-sampai muncul spekulasi kenekatan yang lain: Ganjar dilewatkan Golkar saja! Jalan menuju ke sana pun sudah jadi bahan rumor yang asyik. Termasuk di dalam Golkar sendiri. Tentu, kalau bisa, Golkar akan diminta baik-baik. Termasuk tidak perlulah bikin syarat ketua umumnya minta jabatan cawapres. Dijamin tetap menjadi menko kan juga tidak kalah bergengsi –toh kemungkinan besar tidak akan ada lagi kasus minyak goreng. Yang penting tetap bisa melangsungkan tradisi Golkar: tetap berada dalam kekuasaan”.

Berita Lainnya:
Urgen! DPR Segera Rapat Bareng Komdigi Bahas Judol

Menjawab pertanyaan media, Bintang yang juga wartawan senior itu menyebutkan, gonjang-ganjing dalam tubuh Golkar setiap menjelang Pemilu atau Munas memang bukan hal baru.

Dia menyebut peristiwa Munas Golkar di Bali (2004), waktu Jusuf Kalla (JK) dengan mudah melengserkan Akbar Tandjung (AT) yang saat itu berstatus petahana. JK sebagai Wapres sedangkan AT tidak ada jabatan. Pada Munas Golkar di Pekanbaru (2009) berulang lagi “ketegangan”.

Abu Rizal Bakrie (ARB) yang didukung Presiden SBY dengan mudah mengalahkan Surya Paloh (SP) yang didukung JK. Kedua tokoh itu waktu itu, tidak punya jabatan.

Namun demikian, Bintang yang pernah memimpin koran bersuara kritis di era Soeharto, mewanti-wanti kepada pemimpin muda Golkar supaya tetap solid. Kompak. Mawas diri selalu.

1 2

Reaksi & Komentar

أَمْ تُرِيدُونَ أَن تَسْأَلُوا رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ مُوسَىٰ مِن قَبْلُ ۗ وَمَن يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ البقرة [108] Listen
Or do you intend to ask your Messenger as Moses was asked before? And whoever exchanges faith for disbelief has certainly strayed from the soundness of the way. Al-Baqarah ( The Cow ) [108] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi